Venezuela mengatakan dua pesawat ringan ditembak jatuh saat memasuki
wilayah udara negara tersebut secara ilegal pada akhir pekan kemarin.
Ini
merupakan serangan udara pertama yang dilakukan pesawat tempur
Venezuela setelah UU Pertahanan Udara Nasional yang bisa melakukan aksi
atas pesawat ilegal, disahkan awal bulan ini, demikian pernyataan
Angkatan Bersenjata Bolivarian.
Pesawat yang ditembak jatuh
tersebut diduga sebagai transportasi penyelundupan narkoba dari Amerika
Tengah dan menolak untuk mengikuti perintah pilot militer yang
membuntutinya.
Kepala Pusat Operasi Strategi Venezuela, Jenderal
Vladimir Padrino Lopes, kepada televisi negara mengatakan bahwa pesawat
tersebut menjadi target setelah "semua tindakan persuasif didiamkan,"
pada Sabtu kemarin.
"Ini adalah pesawat pertama yang ditembak
sejak UU Pertahanan Udara Nasional disetujui, menyusul perintah dari
komandan tertinggi, Presiden Nicola Maduro," kata Jenderal Padrino.
Tak
lama setelah insiden tersebut sebuah pesawat lainnya yang mencoba masuk
ke wilayah udara Venezuela secara ilegal juga ditembak jatuh.
"Mereka
adalah mafia penyelundup narkoba yang berniat untuk menggunakan negara
kami sebagai jalur untuk distribusi narkoba, melanggar wilayah udara
kami," kata kepala Badan Anti Narkoba Nasional Alejandro Keleris
Bucarito, usai mengunggah sebuah pesawat yang hancur di situs Twitter.
Dua
insiden penembakan ini memberi pesan bahwa pemerintah Venezuela
meningkatkan upaya untuk mencegah pesawat penyelundup narkoba, terutama
sejak Presiden Maduro mengeluarkan peringatan publik terkait
penyelundupan narkoba.
Setelah menyetujui undang-undang pertahanan udara awal Oktober, Maduro mengancam "para penyelundup narkoba internasional".
"Setiap
pesawat yang memasuki wilayah Venezuela diwajibkan untuk mendarat
dengan damai. Jika tidak, akan ditembak jatuh oleh jet Sukhoi atau F-16
kami dan oleh semua pesawat militer Venezuela," katanya.
Pada masa
pemerintahan mendiang Presiden Hugo Chaves, AS sering mengecam otoritas
Venezuela yang dianggap tidak melakukan banyak untuk mencegah operasi
kartel narkoba di negara tersebut.