1,2 juta username dan password milik lebih dari 500 juta alamat e-mail serta membajak lebih dari 420 ribu
situs dibobol Selompok peretas asal Rusia. hal ini diungkap oleh perusahaan Hold Security, seperti dilansir New York Times, 5 Agustus 2014.
Untuk memverifikasi temuan Hold Security yang dinilai fantastis itu, New York Times sampai-sampai
meminta bantuan satu ahli keamanan informasi yang tidak berafiliasi
dengan Hold Security untuk memverifikasi temuan itu. Ahli itu
menyatakan temuan itu otentik.
"Peretas tidak hanya mentargetkan perusahaan di Amerika Serikat saja,
tetapi juga sejumlah situs yang mereka peroleh, mulai dari
perusahaan-perusahaan besar yang ada dalam daftar Fortune 500 hingga situs perusahaan-perusahaan kecil.
Para peretas kemudian menggunakan informasi yang dicuri sebagai spam di jaringan media sosial seperti Twitter dan mendapatkan komisi dari pekerjaan mereka. Praktek peretasan e-mail dan situs ditujukan untuk menyerang pemilik e-mail, sosial media dan situs-situs lain dengan mengirim spam kepada korban dan meng-install sistem berbahaya kepada situs milik korban.